Minggu, 20 Maret 2011

MACAM_MACAM IBADAH


MACAM_MACAM IBADAH

Saudaraku

Segala puji bagi Allah yang menjadikan segala sesuatu dengan ukuran dan ketetapan yang pasti. Dan segala puji bagiNya yang tidak menciptakan segala kenyataan dan peristiwa dengan sia-sia. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Keluarga, Sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman

Semoga Allah mebimbing kita untuk taat kepada-Nya.Ketahuilah, bahwa Islam yang merupakan tuntunan Nabi Muhammad shallahu 'alai wa sallam adalah ibadah kepada Allah semata dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh umat manusia dan hanya itu sebenarnya mereka diciptakanNya

’’Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku’’. (Ad dzariyat:56)

>Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya.(dinukil dari kitab ath-Thariiq ilal Islaam)

>Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.( tahqiq Syaikh’Ali bin Hasan bin‘Ali‘Abdul Hamid al-Halaby al-Atsary (hal. 161-162)

>Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.

Macam-macam Ibadah yang diprintahkan Allah adalah Islam, Iman, ihsan.Dan di antara (bentuk riil)nya adalah. Do’a,  Khauf (takut akan balasan Allah),Raja’ (Pengharapan), Tawakal, Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas),  khusyu’, khasyah (takut karna keagungan Allah), inabah (kembali kepada Allah), isyti’anah ( minta pertolongan), isti’adzah (mohon perlindungan),  istighatsah (mohon pertolongan untuk diselamatkan), Dzabh (menyembelih), bernadzar dan lain sebagainya dari berbagai macam ibadah yang diperintahkan Allah,seluruhnya hayalah milik Allah.Dalilnya Firman Allah

’’Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah menyembah seorang pun didalamnya disamping (menyembah) Allah’’ .(Al Jin: 18)

’’Barangsiapa memalingkan sesuatu jenis ibadah tersebut kepada selain Allah,maka ia adalah Kafir lagi Musyrik berdasarkan firman Allah

’’Dan barnagsiapa menyembah tuhan yang lain disamping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya pertimbangannya disisi Rabbnya, sesungguhnya orang kafir itu tiada beruntung’’.(Al Mu’minun: 117)

Adapun macam-macam ibadah yang Allah perintahkan adalah

Do’a
Dalam sebuah Hadits, Nabi bersabda,’’Do’a adalah intinya Ibadah.’’ Dalil yang menguatkan adalah firman Allah
“Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdo’alah kamu kepadaku niscaya akan Ku perkenankan bagimu’. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beibadah kepadaKu pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina.” ( Ghafir: 60).

Ayat ini menunjukkan bahwa, doa adalah salah satu bentuk ibadah, jika tidak maka tak mungkin Allah berfrman
’’Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkn diri dari menyembahKu akan mauk Neraka Jahanam dalam keadaan hina’’

Maka barangsiapa memohon sesuatu pada selain Allah yang tidak mampu mengabulkan kecuali Allah, berarti dia telah berbuat syirik dan kafir , baik yang diminta orang hidup  ataupun yang sudah meninggal, karna orang yang telah meninggal tak mungkin mampu melakukan hal-hal yang demikian, jika ia meminta kepadanya berarti dia punya keyakinan bahwa yang mati memiliki kemampuan luarbiasa dialam ini karna it lah ia menjadi Musyrik.

Dan Do’a itu ada dua;
Do’a permohonan artinya memohon untuk dipenuhi hajatnya dan kebutuhannya  hanya kepada Allah,karna hal tersebut mengandung unsur kebutuhan dan berserah diri kepada Allah dan itu merupakan nilai ibadah
Do’a ibadah biasanya yang bersangkutan melakukan sebagai penyembah terhadap yang diseru dengan do’a, dengan harapan akan balasan dan pahalaNya serta takut siksaanNya.

Khauf (Rasa Takut)
Takut atau gundah, Yaitu reaksi atas munculnya kekhawatiran akan terjadi sesuatu yang membahayakan, mengancurkan atau menyakitkan. Allah melarang takut terhadap pengikut setan dan memerintahkan hanya takut kepadaNya.
Takut ada 3 macam :
1.      Takut Alamiah (khauf Thabi’i), seperti takutnya orang kepada binatang buas, api, tenggelam dan lain-lain. Allah menceritakan tentang Nabi Musa  alaihis salam
‘’Karena itu jadilah Musa dikota itu merasa takut menunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya).’’ (Al Qashash:18)
2.      Takut yang bernilai Ibadah (khauf Ibadah), yakni perasaan takut kepada yang disembah dan ini hanya milik Allah
3.      Takut yang bersifat tersembunyi ( Khauf as-srri), seperti takut kepada penghuni kubur atau wali yang jauh darinya yang tidak ada pengaruh apa apa baginya, hal ini menurut ulama adalah syirik

Raja’ ( Mengharap )
Keinginan seseorang terhadapa sesuatu yang mungkin diperolehnya dalam waktu dekat atau jauh tapi diposisikan sebgai sesuatu yang dekat, Raja’ mengandung sifat menyerah dan merendah , dan hal ini Hanya untuk Allah, Siapa yang memalingkn kepada selin Allah maka akan mengakibatkan Syirik kecil tergntung hati orang yang mengharapkannya.
‘’Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal Shalih dan janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.’’ ( Al Kahfi : 110)

Tawakal, ’’Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).’’(Ath-Thalaq:3)
Tawakal  kepada Allah artinya bergantung dan bersandar kepada Allah dalam segala keperluan dan merasa cukup dengan yang ada pada Allah.dan dalil bahwa tawakal merupakan bagian dari kesempurnaan iman seseorang firman Allah ’Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kamu bertawakal jika kamu benar-benar orang yang beriman.’’(Al Ma’idah : 23)
Ketahuilah tawakal kepada Allah,ini merupakan salah satu tanda dan bukti kesempurnaan dan kejujuran iman seseorang. Tawakal macam ini wajib hukumnya. Dan iman seseorang tidak dikatakan sempurna sebelum tawakalnya kepada Allah sempurna, sesuai dengan dalil diatas


Raghbah (penuh minat), adalah berkeinginan untuk mendapakan sesuatu yang dicintai

Rahbah (cemas), adalah perasaan cemas yang menimbulkan keinginan untuk melarikan diri yang ditakutinya.Dan ini adalah rasa takut yang dibarengi dengan perbuatan.

 khusyu’ adalah tunduk dan merendah terhadap kebesaran Allah dengan berserah diri sepenuhnya terhadap kebesaran Allah dengan berserah diri sepenuhnya terhadap keputusannya, baik yang terjadi dialam semesta ataupun yang bersumber dari syara’.firman Allah
’’Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selaluber segera dalam mengerjakan perbutan-perbuatan yang baik.Dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’kepada kami.’’(Al Anbiya’ : 90)

khasyah (takut karna keagungan Allah), ’’Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya, hanyalah para ulama.’’(Fathir : 28), yaitu orang yang paham dan mengerti akan keagungan Allah dan kesempurnaanNya

inabah (kembali kepada Allah), kembali dan pasrah diri kehadirat Allah dengan mengerjakan ketaatan dan menjahui maksiat. Inabah ini hampir mendekati makna taubat, hanya saja inabah lebih lembut dibanding taubat karna ia punya makna bergantung dan berserah diri hanya pada Allah, firmannya ’’Dan kembalilah kamu pada Tuhanmu dan berserah dirilah padaNya.(tunduk kepada aturan syari’at Allah)’’( Az Zumar : 54)
dan ada cabang dari berserah diri yaitu.Islam Kauni (tunduk terhadap aturan Allah yg trjadi di alam semesta ini, yang sifatnya umum),dan islam Syar’i (tunduk terhadap aturan Allah yang ditetapkan dalam syari’at, ini khusus bagu mereka tang mau mengikutiNya

isyti’anah ( minta pertolongan), ’’Hanya kepdamu lah kami Menyembah dan hanya kepada Engakau lah kami meminta pertolongan.’’(Al Fatihah : 5), makna dari ayat itu adalah, permohonan yang mengandung sikap merendahkan diri yang total dari seorang hamba kepada Tuhannya, menyerahkan semua urusan kepadaNya dan meyakini bahwa hanya Dia-lah yang bisa mencukupinya, dan hal ini hanya diperuntuhkan pada Allah.

isti’adzah (mohon perlindungan), ’’Katakanlah, Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dan kejahatan bisikan syetan yang biasa tersembunyi , yang membisikkan kejahatan kedada manusia, dari golongan jin dan manusia.’’(An-Nas : 1-6).

istighatsah (mohon pertolongan untuk diselamatkan), meminta bantuan kepada Allah, ini adalah amal kebaikan yang paling utama dan sempurna, dan ini yang dilakukan oleh Rasul dan para pengikutnya. ’’Ingatlah tatkala kamu memohtuan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankannNya bagimu, Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.’’(Al Anfal : 9)

Dzabh (Menyembelih), artinya menghilangkan nyawa (hewan ternak) dengan cara mengalirkan darah dengan cara tertentu, hal ini dapat dalam bentuk macam-macam, Menyembelih sebagai ibadah ’’Katakanlah, sesunggunya shalatku, sembelihanku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagiNya.’’(Al An’am:m 162-163), Sembelihan diperuntukan untuk memuliakan tamu ’’Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya mereka  dia memuliakan tamunya.’’(HR.Al bukhari.Muslim)

Nadzar, maksudnya ’’Mereka menunaikan Nadzar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata dimana-mana.’’(Al Insan: 7) ayat ini menunjukkan bawha nadzar termasuk ibadah kepada Allah
Ketahuilah, nadzar yang pelakunya dipuji Allah adalah seluruh ibadah yang diwajibkan Allah. Dan ibadah-ibadah yang hukumnya wajib apabila seorang melakukannya berrti ia komitmen dengannya. Firman Allah. ’’Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekelililng rumahyang tua itu(baitullah).(Al Hajj : 29)
’’Barangsiapa bernadzar untuk menaati Allah , maka hendaklah ia memenuhinya(nadzarnya)

Wallahu’alam, Hanya Allah yang lebih mengetahui. Segala Puji bagi Allah, Rabb semesta alam Semoga shalawat dan salam Allah tetap tercurah atas Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabatnya.

Sumber. Dinukil dari Kitab syarahu Tsalatsail Ushul ( Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin

Oleh : Abu Ghifari Syafni

Saudaraku

Segala puji bagi Allah yang menjadikan segala sesuatu dengan ukuran dan ketetapan yang pasti. Dan segala puji bagiNya yang tidak menciptakan segala kenyataan dan peristiwa dengan sia-sia. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Keluarga, Sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman

Semoga Allah mebimbing kita untuk taat kepada-Nya.Ketahuilah, bahwa Islam yang merupakan tuntunan Nabi Muhammad shallahu 'alai wa sallam adalah ibadah kepada Allah semata dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh umat manusia dan hanya itu sebenarnya mereka diciptakanNya

’’Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku’’. (Ad dzariyat:56)

>Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya.(dinukil dari kitab ath-Thariiq ilal Islaam)

>Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.( tahqiq Syaikh’Ali bin Hasan bin‘Ali‘Abdul Hamid al-Halaby al-Atsary (hal. 161-162)

>Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.

Macam-macam Ibadah yang diprintahkan Allah adalah Islam, Iman, ihsan.Dan di antara (bentuk riil)nya adalah. Do’a,  Khauf (takut akan balasan Allah),Raja’ (Pengharapan), Tawakal, Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas),  khusyu’, khasyah (takut karna keagungan Allah), inabah (kembali kepada Allah), isyti’anah ( minta pertolongan), isti’adzah (mohon perlindungan),  istighatsah (mohon pertolongan untuk diselamatkan), Dzabh (menyembelih), bernadzar dan lain sebagainya dari berbagai macam ibadah yang diperintahkan Allah,seluruhnya hayalah milik Allah.Dalilnya Firman Allah

’’Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah menyembah seorang pun didalamnya disamping (menyembah) Allah’’ .(Al Jin: 18)

’’Barangsiapa memalingkan sesuatu jenis ibadah tersebut kepada selain Allah,maka ia adalah Kafir lagi Musyrik berdasarkan firman Allah

’’Dan barnagsiapa menyembah tuhan yang lain disamping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya pertimbangannya disisi Rabbnya, sesungguhnya orang kafir itu tiada beruntung’’.(Al Mu’minun: 117)

Adapun macam-macam ibadah yang Allah perintahkan adalah

Do’a
Dalam sebuah Hadits, Nabi bersabda,’’Do’a adalah intinya Ibadah.’’ Dalil yang menguatkan adalah firman Allah
“Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdo’alah kamu kepadaku niscaya akan Ku perkenankan bagimu’. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beibadah kepadaKu pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina.” ( Ghafir: 60).

Ayat ini menunjukkan bahwa, doa adalah salah satu bentuk ibadah, jika tidak maka tak mungkin Allah berfrman
’’Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkn diri dari menyembahKu akan mauk Neraka Jahanam dalam keadaan hina’’

Maka barangsiapa memohon sesuatu pada selain Allah yang tidak mampu mengabulkan kecuali Allah, berarti dia telah berbuat syirik dan kafir , baik yang diminta orang hidup  ataupun yang sudah meninggal, karna orang yang telah meninggal tak mungkin mampu melakukan hal-hal yang demikian, jika ia meminta kepadanya berarti dia punya keyakinan bahwa yang mati memiliki kemampuan luarbiasa dialam ini karna it lah ia menjadi Musyrik.

Dan Do’a itu ada dua;
Do’a permohonan artinya memohon untuk dipenuhi hajatnya dan kebutuhannya  hanya kepada Allah,karna hal tersebut mengandung unsur kebutuhan dan berserah diri kepada Allah dan itu merupakan nilai ibadah
Do’a ibadah biasanya yang bersangkutan melakukan sebagai penyembah terhadap yang diseru dengan do’a, dengan harapan akan balasan dan pahalaNya serta takut siksaanNya.

Khauf (Rasa Takut)
Takut atau gundah, Yaitu reaksi atas munculnya kekhawatiran akan terjadi sesuatu yang membahayakan, mengancurkan atau menyakitkan. Allah melarang takut terhadap pengikut setan dan memerintahkan hanya takut kepadaNya.
Takut ada 3 macam :
1.      Takut Alamiah (khauf Thabi’i), seperti takutnya orang kepada binatang buas, api, tenggelam dan lain-lain. Allah menceritakan tentang Nabi Musa  alaihis salam
‘’Karena itu jadilah Musa dikota itu merasa takut menunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya).’’ (Al Qashash:18)
2.      Takut yang bernilai Ibadah (khauf Ibadah), yakni perasaan takut kepada yang disembah dan ini hanya milik Allah
3.      Takut yang bersifat tersembunyi ( Khauf as-srri), seperti takut kepada penghuni kubur atau wali yang jauh darinya yang tidak ada pengaruh apa apa baginya, hal ini menurut ulama adalah syirik

Raja’ ( Mengharap )
Keinginan seseorang terhadapa sesuatu yang mungkin diperolehnya dalam waktu dekat atau jauh tapi diposisikan sebgai sesuatu yang dekat, Raja’ mengandung sifat menyerah dan merendah , dan hal ini Hanya untuk Allah, Siapa yang memalingkn kepada selin Allah maka akan mengakibatkan Syirik kecil tergntung hati orang yang mengharapkannya.
‘’Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal Shalih dan janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.’’ ( Al Kahfi : 110)

Tawakal, ’’Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).’’(Ath-Thalaq:3)
Tawakal  kepada Allah artinya bergantung dan bersandar kepada Allah dalam segala keperluan dan merasa cukup dengan yang ada pada Allah.dan dalil bahwa tawakal merupakan bagian dari kesempurnaan iman seseorang firman Allah ’Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kamu bertawakal jika kamu benar-benar orang yang beriman.’’(Al Ma’idah : 23)
Ketahuilah tawakal kepada Allah,ini merupakan salah satu tanda dan bukti kesempurnaan dan kejujuran iman seseorang. Tawakal macam ini wajib hukumnya. Dan iman seseorang tidak dikatakan sempurna sebelum tawakalnya kepada Allah sempurna, sesuai dengan dalil diatas


Raghbah (penuh minat), adalah berkeinginan untuk mendapakan sesuatu yang dicintai

Rahbah (cemas), adalah perasaan cemas yang menimbulkan keinginan untuk melarikan diri yang ditakutinya.Dan ini adalah rasa takut yang dibarengi dengan perbuatan.

 khusyu’ adalah tunduk dan merendah terhadap kebesaran Allah dengan berserah diri sepenuhnya terhadap kebesaran Allah dengan berserah diri sepenuhnya terhadap keputusannya, baik yang terjadi dialam semesta ataupun yang bersumber dari syara’.firman Allah
’’Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selaluber segera dalam mengerjakan perbutan-perbuatan yang baik.Dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’kepada kami.’’(Al Anbiya’ : 90)

khasyah (takut karna keagungan Allah), ’’Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya, hanyalah para ulama.’’(Fathir : 28), yaitu orang yang paham dan mengerti akan keagungan Allah dan kesempurnaanNya

inabah (kembali kepada Allah), kembali dan pasrah diri kehadirat Allah dengan mengerjakan ketaatan dan menjahui maksiat. Inabah ini hampir mendekati makna taubat, hanya saja inabah lebih lembut dibanding taubat karna ia punya makna bergantung dan berserah diri hanya pada Allah, firmannya ’’Dan kembalilah kamu pada Tuhanmu dan berserah dirilah padaNya.(tunduk kepada aturan syari’at Allah)’’( Az Zumar : 54)
dan ada cabang dari berserah diri yaitu.Islam Kauni (tunduk terhadap aturan Allah yg trjadi di alam semesta ini, yang sifatnya umum),dan islam Syar’i (tunduk terhadap aturan Allah yang ditetapkan dalam syari’at, ini khusus bagu mereka tang mau mengikutiNya

isyti’anah ( minta pertolongan), ’’Hanya kepdamu lah kami Menyembah dan hanya kepada Engakau lah kami meminta pertolongan.’’(Al Fatihah : 5), makna dari ayat itu adalah, permohonan yang mengandung sikap merendahkan diri yang total dari seorang hamba kepada Tuhannya, menyerahkan semua urusan kepadaNya dan meyakini bahwa hanya Dia-lah yang bisa mencukupinya, dan hal ini hanya diperuntuhkan pada Allah.

isti’adzah (mohon perlindungan), ’’Katakanlah, Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dan kejahatan bisikan syetan yang biasa tersembunyi , yang membisikkan kejahatan kedada manusia, dari golongan jin dan manusia.’’(An-Nas : 1-6).

istighatsah (mohon pertolongan untuk diselamatkan), meminta bantuan kepada Allah, ini adalah amal kebaikan yang paling utama dan sempurna, dan ini yang dilakukan oleh Rasul dan para pengikutnya. ’’Ingatlah tatkala kamu memohtuan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankannNya bagimu, Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.’’(Al Anfal : 9)

Dzabh (Menyembelih), artinya menghilangkan nyawa (hewan ternak) dengan cara mengalirkan darah dengan cara tertentu, hal ini dapat dalam bentuk macam-macam, Menyembelih sebagai ibadah ’’Katakanlah, sesunggunya shalatku, sembelihanku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagiNya.’’(Al An’am:m 162-163), Sembelihan diperuntukan untuk memuliakan tamu ’’Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya mereka  dia memuliakan tamunya.’’(HR.Al bukhari.Muslim)

Nadzar, maksudnya ’’Mereka menunaikan Nadzar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata dimana-mana.’’(Al Insan: 7) ayat ini menunjukkan bawha nadzar termasuk ibadah kepada Allah
Ketahuilah, nadzar yang pelakunya dipuji Allah adalah seluruh ibadah yang diwajibkan Allah. Dan ibadah-ibadah yang hukumnya wajib apabila seorang melakukannya berrti ia komitmen dengannya. Firman Allah. ’’Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekelililng rumahyang tua itu(baitullah).(Al Hajj : 29)
’’Barangsiapa bernadzar untuk menaati Allah , maka hendaklah ia memenuhinya(nadzarnya)

Wallahu’alam, Hanya Allah yang lebih mengetahui. Segala Puji bagi Allah, Rabb semesta alam Semoga shalawat dan salam Allah tetap tercurah atas Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabatnya.

Sumber. Dinukil dari Kitab syarahu Tsalatsail Ushul ( Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin

Oleh : Abu Ghifari Syafni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar